Wednesday 22 June 2011

PostHeaderIcon Fanfic -------- Relakan Aku

Malam yang sunyi senyap di The Burrow. Ginny terbaring diatas kasur menatap atap rumahnya. Ia tampak sedang bingung dan resah, sampai-sampai ibunya mengetuk pintu dan berteriak memanggilnya pun ia tidak mendengarnya.
“Ginny, kamu baik-baik saja kan?” Mrs.Weasley berteriak dari luar kamar.
“Sayang, ibu mau masuk!” Sambung ibunya.
Tanpa mendengar jawaban dari Ginny, ibunya memaksa masuk kedalam kamar.
    Mrs.Weasley terkejut melihat anaknya terbaring kaku diatas tempat tidur menengadah seperti orang yang sudah tak bernyawa.
Ketika Mrs.Weasley memegang pundaknya, Ginny sangat kaget hingga ia terlontar dari tempat tidur dan mengacungkan tongkatnya pada ibunya sendiri.
Mrs.Weasley tampak sangat kebingungan sekaligus ketakutan. Kemudian Mrs.Weasley mencoba untuk menanyakan apa yang terjadi dengan anaknya itu.
“Kenapa Ginny?” Tanya Mrs.Weasley.
Ginny yang masih tampak agak shock duduk diatas tempat tidur dan menjelaskan masalahnya pada ibunya.
“Aku berat untuk merelakannya mum. Aku tidak sanggup harus kehilangan dia disisiku.”
“Siapa?” Tanya ibunya.
Sebelum Ginny menjawab pertanyaan ibunya, Mrs.Weasley telah menyambung omongannya lagi.
“Olliver Wood, lelaki seasrama-mu itu. Apakah karena dia?”
Ginny mengangguk sambil meneteskan air matanya.
“Olliver akan segera menyelesaikan sekolahnya, ia akan lulus dari Hogwarts dan akan bekerja sebagai pelatih Quidditch di Columbia.”
“Aku sudah bilang padanya, bahwa apa tidak lebih baik dia bekerja di Kementerian Sihir saja. Tapi, ia tetap mau pergi.” Ginny tampak tersedu-sedu.
Mrs.Weasley tak dapat berkata apa-apa. Ia tahu apa yang sedang dirasakan anaknya itu.
“Sudah, Sekarang lebih baik kau tidur. Besok kau sudah harus kembali ke Hogwarts.” Mrs.Weasley kemudian beranjak dari tempat tidur meninggalkan kamar Ginny.
Ginny-pun kembali berbaring diatas tempat tidurnya.
    Keesokan harinya, semua keluarga Weasley sudah berada diluar rumah bersiap untuk berangkat ke stasiun King’s Cross.
Mereka berangkat dengan Portkey ke stasiun, mereka mulai mengatur posisi memegang Portkey itu. Dan sekejap, mereka sudah berputar secepat kilat dan menghilang.
    Setelah sampai di depan peron 9 ¾, Ron, Ginny, Fred dan George berlari menembus tembok pemisah antara dunia muggle dan dunia sihir.
Sedangkan, Percy dan Mr.Weasley bergegas akan berangkat ke Kementerian Sihir.
Mrs.Weasley sendiri akan pulang kembali ke The Burrow bersama Charlie Weasley anaknya yang baru pulang dari Mesir.
    Sedangkan di stasiun King’s Cross, semua murid Hogwarts telah memenuhi Hogwarts Express. Mulai dari murid baru sampai murid yang sudah berada ditingkat NEWT(Nastily Exhausting Wizarding Test) yang akan segera menamatkan sekolah mereka.
    Perjalanan sekitar 6 jam, akhirnya kereta sampai di stasiun perhentian.
Seluruh murid keluar dari Hogwarts Express, Semua murid baru seperti biasa berkumpul mengerumuni Hagrid si manusia raksasa yang akan membimbing mereka. Sementara murid lain segera menaiki kereta Thestral untuk selanjutnya menaiki sampan melewati danau hitam untuk sampai ke Hogwarts.
Ginny menaiki kereta Thestral dengan Hermione, Ron, dan Harry. Sedangkan percy, Fred dan George satu kereta dengan Lee dan Olliver Wood.
Kereta yang ditumpangi Olliver telah melaju pelan menjauhi kereta yang ditumpangi Ginny.
Ginny tampak melirik kearah Olliver, dan Olliver pun sama melirik Ginny dan mengedipkan sebelah matanya seakan memberi isyarat bahwa ia senang bertemu dengan Ginny lagi.
    Akhirnya setelah melawati danau hitam, seluruh murid sampai di depan kastil Hogwarts yang tengah dihiasi lampu kuning keemasan menyorot dinding kastil dan tangga-tangga pualam.
Semua murid bergegas menaiki tangga pualam menuju Aula Besar untuk merayakan tahun ajaran baru sekaligus menyaksikan penyeleksian asrama murid baru.
Semua murid telah duduk rapi sesuai asrama masing-masing menghadap meja panjang yang mengkilap dan masih kosong tanpa makanan sedikit pun. Kecuali murid baru yang akan menghadapi penyeleksian asrama terlebih dahulu, mereka memasuki Aula Besar berbaris dan berjalan menyusuri Aula dengan dibimbing oleh Prof.McGonnagal.
    Penyeleksian berlangsung sekitar setengah jam, semua murid baru telah berada diasrama masing-masing.
Saatnya, Prof.Dumbledore memberi sambutan seperti biasa.
“Selamat malam kepada seluruh murid dan staf guru, selamat dating di tahun ajaran baru Hogwarts. Ada sekiranya beberapa informasi yang harus saya sampaikan. Pertama, Tahun ini murid kelas 7 akan segera menyelesaikan sekolah mereka dan murid kelas 1 sampai kelas 6 akan mengikuti ujian O.W.L (Ordinary Wizarding Test) untuk naik kelas.
Kedua, ada Staf Guru baru yang akan mengisi posisi Guru Transfigurasi, beri sambutan pada Proffesor Mafalda Hopkirk” Kata Prof.Dumbledore sambil melirik kearah Mafalda.
Mafalda pun berdiri dari tempat duduknya dan memberi senyuman pada murid Hogwarts dan Staf guru lain.
“Beliau sebelumnya  bekerja di Kementerian Sihir. Tetapi, karena perintah dari Menteri Sihir, akhirnya beliau ditugaskan di Hogwarts.” Sambung Prof.Dumbledore.
    Setelah sambutan kepala sekolah selesai, Pesta tahun ajaran baru pun dimulai. Berbagai macam makanan dan minuman bermunculan seketika diatas meja panjang Ravenclaw,Gryffindor,Slytherin, dan Hufflepuff.
Murid baru tampak sangat kagum dan terkejut melihat semua itu. Pesta makan pun dimulai, seluruh siswa tampak menikmati makanan yang melimpah itu.
Tapi berbeda dengan Ginny, ia tampak tak menyantap makanan sama sekali. Ia hanya mengaduk-aduk pudding dipiringnya tanpa ia makan.
Olliver yang memerhatikan Ginny dari tadi, sekarang tampak mendekati Ginny dan duduk disampingnya.
“Kamu Kenapa?” Olliver menanyai Ginny yang masih tampak mengacuhkannya.
“Tidak apa-apa.” Jawabnya singkat.
“Temui aku di Ruang Rekreasi setelah pesta selesai.” Sambung Olliver dan beranjak meninggalkan Ginny.
    Pukul 10.00 Pesta selesai, semuai makanan tampak habis dilahap murid-murid yang lapar. Semua murid kembali ke Asramanya masing-masing.
Ginny berjalan sendiri menyusuri Koridor menuju lukisan nyonya gemuk sebagai pintu ke Asrama Gryffindor.
“Password?” Si nyonya gemuk berkata.
“Caput Draconis.” Ginny bergumam
Pintu pun mengayun dan Ginny pun memasuki lorong menuju Ruang rekreasi asrama Gryffindor.
Disana sudah tampak Olliver Wood yang sudah duduk diatas Sofa menunggu Ginny.
“Sudah lama?” Ginny bertanya pada Olliver.
“Tidak terlalu.” Olliver menjawab sambil tersenyum.
“Ada apa?” Ginny bertanya lagi.
Olliver menjawab, “Aku melihatmu tampak murung akhir-akhir ini, Percy juga bilang bahwa kamu selalu mengurung diri dikamar ketika liburan musim panas kemarin. Apa itu karena aku?”.
“Aku hanya sulit menerima jika kau harus meninggalkanku Olliver. Tidak-kah  kau merasakan apa yang aku rasakan?” Ginny tampak sedikit menyentak pada Olliver.
“Aku mengerti Ginny. Tapi kau tahu kan, aku memiliki impian untuk menjadi seorang pelatih Quidditch handal, dan aku mendapat peluang itu di Columbia.” Olliver memberi penjelasan pada Ginny.
“Tak perlu khawatir Ginny, aku akan selalu mencintaimu dan menyayangimu sampa kapanpun dan dimanapun. Lagipula, Aku pasti akan sering berkunjung ke Hogwarts. Sebentar lagi kan ada turnamen Quidditch, dan aku diperintah oleh Prof.Dumbledore untuk menjadi pelatih tim Quidditch Hogwarts.” Sambung Olliver.
Ginny tampak sedikit tenang sekarang. Tapi ia masih tampak meneteskan air matanya ketika memandang Olliver.
“Berapa lama kau akan menekuni pekerjaanmu sebagai pelatih Quidditch di Columbia?” Ginny bertanya lagi pada Olliver.
“Aku tidak tau. Mungkin sampai aku bosan sebagai pelatih Quidditch.” Olliver menjawab.
“Lalu, setelah itu kau akan melamar kerja kemana?” Ginny terus bertanya seakan ingin sekali mengintrogasi Olliver.
“Mungkin aku akan melamar menjadi Auror di Kementerian Sihir.” Jawab Olliver singkat.
    Malam tampak sudah larut, Ginny dan Olliver pun tampak menyudahi perbincangan mereka. Ginny kembali ke kamarnya dan Olliver pun kembali ke kamar laki-laki dilantai atas.
Kastil pun sunyi senyap, seluruh siswa sudah tertidir pulas. Hanya suara nyanyian Pevees si hantu jail yang terdengar disepanjang Koridor.
    Keesokan paginya, seluruh siswa telah memenuhi Aula besar untuk menyaksikan pelepasan siswa kelas 7 yang akan meninggalkan Hogwarts dan kembali kerumah mereka untuk selanjutnya melamar pekerjaan sebagai penyihir yang siap mengamalkan ilmu mereka yang telah mereka dapatkan dari Hogwarts elama 7 tahun ini.
Prof.Dumbledore berdiri diatas mimbar seperti biasa untuk menyampaikan pesan-pesan terakhir pada siswa-siswa kelas 7.
Tampak dibarisan paling depan Olliver Wood, Percy Weasley dan juga siswa kelas 7 lainnya. Sementara siswa kelas 1 sampai kelas 6 berbaris dipinggir Aula besar. Tampak Harry,Ron,Hermione dan Ginny yang tampak dibarisan paling depan pula.
“Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi kita semua. Dimana siswa kelas 7 akan segera lulus dari Hogwarts dan menempuh kehidupan mereka diluar sana, Mengamalkan seluruh ilmu yang mereka dapat selama belajar di Hogwarts.
Semoga kalian akan menjadi penyihir-penyihir yang mampu menjaga moral dan mematuhi peraturan-peraturan sihir yang ada.” Prof.Dumbledore memberi ptuah kepada seluruh siswa kelas 7 yang tampak merenungkan.
    Akhirnya, seluruh siwa kelas 7 mulai  meninggalkan kastil menuju Hogwarts Express untuk selanjutnya pulang ke rumah mereka masing-masing.
Didepan kastil masih tampak siswa-siswa kelas 7 yang masih memberi salam perpisahan pada siswa lain.
Begitupun dengan Olliver, setelah ia selesai berjabat tangan dengan siswa lain, ia menghampiri Ginny yang duduk di tangga pualam didepan pintu kastil.
Ginny tamapk murung lagi dan menangis tersedu-sedu, Harry, Ron dan Hermione pun tidak dapat meredakannya.
Olliver menyuruh Harry dan teman-temannya untuk meninggalkan Ginny dan dia berdua, dan merekapun meninggalkan Ginny dan Olliver berdua saja.
“Ini!” Olliver menyodorkan sapu tangan miliknya kepada Ginny yang sedang menangis.
“Olliver!” Ginny tampak sedikit terkejut melihat Olliver disana, seakan dari tadi ia tidak menyadari keberadaan Olliver.
Ginny berdiri dan langsung melemparkan badannya kebahu Olliver, memeluk Olliver dengan erat sambil air mata terus membasahi pipinya.
Olliver pun hanya dapat mengelus-elus rambut panjang Ginny yang terurai dan sekarang tampak air mata Olliver menetes dari pipinya.
“Aku akan sangat merindukanmu disana Ginny!” Olliver berbisik pelan ditelinga Ginny.
Ginny pun semakin mengeratkan pelukannya dan tangisannya semakin histeris saja.
“Kau tidak akan melupakanku kan?”
“Kau tidak akan berpaling dariku kan?”
“Dan kau janji untuk sering mengunjungiku kan?”
Pertanyaan Ginny bertubi-tubi pada Olliver, Olliver pun hanya dapat tersenyum melihat Ginny yang amat Paranoid itu.
“Kau ini Ginny. Aku kan bukan mau mati, jadi pasti aku akan sering-sring berkunjung ke Hogwarts.” Olliver menjawab dan sedikit tertawa kecil.
    Hari sudah siang, Olliver sudah harus pergi karena Hogwarts Express akan segera berangkat.
“Aku harus pergi Ginny. Jaga dirimu baik-baik!” Olliver melepas pelukan Ginny dan mengangkat kopernya.
“Sebelum aku pergi, aku ingin kau menerima ini.” Olliver menyodorkan kotak kecil dengan pita berbentuk hati menempel dikotak itu.
“Apa  ini?” Ginny bertanya pada Olliver.
“Kau akan tau itu nanti!” Jawab Olliver.
Olliver pun bergegas dan berjalan mengikuti siswa-siswa lain menuju Hogwarts Express. Ginny pun masuk kembali kedalam kastil dan pergi ke ke kamarnya.
    Ia duduk diatas Sofa dan segera membuka kotak yang tadi diberikan Olliver kepadanya sebelum Olliver meninggalkannya.
Betapa terkejutnya Ginny melihat isi kotak itu. Didalamnya ada boneka kecil berwajah mirip dengan Olliver sedang terbang mondar-mandir di dalam kotak itu dengan memakai sapu terbang. Di dalamnya juga ada boneka lain yang mirip sekali dengan Ginny sedang melambai-lambaikan tangannya pada boneka yang sedang terbang tadi.
Ginny tersenyum haru melihat kado yang diberikan Olliver padanya, Ia merasa bahwa Olliver benar-benar tidak akan melupakannya dan akan selalu menyayanginya.

*Beberapa Bulan Kemudian

    Turnamen Quidditch akan berlangsung 1 minggu lagi, Tim Quidditch Hogwarts sudah tampak sibuk mempersiapkan untuk menghadapi turnamen.
    Keesokan paginya, Ginny sudah terbangun dari tidurnya dan langsung berlari ke Aula besar.
Ternyata di Aula besar sudah banyak murid yang sudah menunggu kedatangan alumni Hogwarts sama seperti Ginny.
    Pintu Aula besar mengayun membuka. Tampak Percy Weasley, Penelope Clearwater, dan beberapa alumni lain masuk kedalam Aula. Tapi, disana tidak tampak Olliver Wood yang sudah dinantikan Ginny dari tadi.
Banyak alumni lain pun sudah berdatangan dan masuk ke Aula Hogwarts, tapi diantara mereka sama sekali tidak tampak sosok Olliver Wood.
Ginny yang semula tampak bersemangat, kini tamapk sedikit agak mengerutkan wajahnya.
Ketika Ginny akan meninggalkan Aula besar dengan wajah kecewa, siswa-siswa memebri tepukan tangan yang amat meriah dan beberapa kembang api tampak menghiasi Aula. Ginny berbalik menengok kepalanya kearah keriuhan itu.
Dan ternyata, sosok lelaki gagah dengan baju Quidditch kebanggaan Gryffindor berdiri didepannya dengan menggenggam sapu terbang ditangan kanannya.
Ya, Olliver Wood sang kekasihnya, Akhirnya dating kembali ke Hogwarts setelah sekitar beberapa bulan meninggalkan Hogwarts.
    Ginny menghampiri Olliver dengan gayanya yang masih agak canggung.
Olliver melihat Ginny dan berjalan mendekatinya juga. Seluruh siswa yang menyaksikannya tampak berbisik-bisik dengan rekan mereka melihat Olliver dan Ginny saling menatap penuh arti.
Akhirnya, jarak mereka hanya tinggal beberapa senti lagi. Olliver tersenyum pada Ginny, dan Ginny langsung memeluk Olliver dengan girangnya.
Seluruh siswa memberi sorakan dan tepuk tangan yang amat meriah pada mereka berdua.
Olliver menarik Ginny keluar dari Aula menuju halaman Hogwarts, seluruh siwa mengikuti mereka keluar halaman.
Ternyata Olliver mengajak Ginny terbang berdua dengan sapu terbangnya mengelilingi kastil Hogwarts.
Olliver dan Ginny melesat dengan sapu terbang ke udara, Ginny berpegangan sangat erat pada Olliver dan menyandarkan kepalanya dibahu Olliver.
Mereka terbang amat tinggi sehingga siswa-siswa yang tadi mengikuti mereka sudah tidak tampak lagi.
Olliver menghentikan sapu terbangnya diangkasa dan berbalik berhadapan dengan Ginny.
“Kau tampak lebih cantik Ginny.” Olliver membelai rambut Ginny.
Olliver berada sangat dekat dengan wajah Ginny, dan akhirnya mereka pun berciuman Selama beberapa menit.
Ginny tampak sangat senang, ia merasa telah menemukan kembali cinta yang telah lama hilang dari hidupnya.
Dan semua yang telah ia lalui bersama Olliver, akan menjadi kenangan terindah yang tak akan pernah terlupakan di hidupnya.

                                    (The End)

Wednesday 5 January 2011

PostHeaderIcon *TAK ADA SEORANGPUN YANG TIDAK INGIN SUKSES*

Saya yakin jika saya berkeliling keseluruh Indonesia , bahkan kalau saya berkeliling keseluruh dunia untuk menanyakan Misi mereka hidup pasti mereka bilang
"SAYA INGIN MENDAPATKAN KEHIDUPAN YANG LAYAK"
"SAYA INGIN KAYA"
"SAYA INGIN PUNYA UANG BANYAK"
"SAYA INGIN SUKSES"dst.
Semua itu tak lepas dari ikatan keberhasilan.
Saya yakin didunia ini tak ada satu orangpun yang tak ingin sukses.
Meskipun ada, bukan orang yang memiliki misi dalam hidupnya jika ia tak ingin berhasil.
Berhasil dalam arti umum adalah mampu mencapai segala hal yang telah kita rencanakan dengan Visi/Langkah yang mewujudkan semuanya.
Tergapainya sebuah keberhasilan, bergantung pada diri masing-masing individu.
Karena keberhasilan berasal dari sebuah tekad dan keyakinan (my mind)
Keberhasilan bukan berarti sempit, tetapi keberhasilan dalam usaha , keberhasilan dalam meraih prestasi, keberhasilan dalam kehidupan berumah tangga , keberhasilan dalam hukum,dst. Disitulah arti dari keberhasilan yang secara tidak sadar kita mungkin telah mendapatkan keberhasilan tersebut.
Keberhasilan bukanlah sebuah kepastian ,melainkan pilihan . Maksudnya, bahwa setiap manusia belum tentu semua dapat berhasil dalam mencapai harapan mereka. karena bagaimana pun juga seseorang akan berhasil apabila orang tersebut mampu berusaha dan percaya akan kemampuan yang dia miliki.
Jika seseorang yang ingin sukses, tetapi dia tidak berusaha dan tidak percaya bahwa dia mampu , keberhasilan tidak mungkin ia capai.
Maka dari itu, keberhasilan ada pada keyakinan kita sendiri .
Teman , aku pernah dihadapkan pada situasi genting tentang masa depanku , aku terpojok dan tertekan.
Satu pilihan yang difikir adalah satu-satunya jalan untuku berhasil dan jika aku tidak memilihnya aku tidak akan pernah mendapatkan keberhasilan untuk masa depanku, itulah yang berulang mereka katakan padaku.
Tapi aku yakin pada diriku dan pada kemampuanku, bahwa aku mampu dan aku bisa menjadi orang yang berhasil dari manapun aku menitih.
Karena aku tau, kalau aku bukanlah seseorang yang hanya memiliki skill yang biasa.
Aku luar biasa , aku tau aku memiliki modal, yaitu tekad , kemampuan , usaha , dan keyakinan.
Aku tak peduli seberapa lama aku mampu mendapatkan keberhasilanku.
Jadi teman, jangan pernah kalian patah semangat dan meredupkan semangat kalian dalam mengejar cita-cita, jika kalian dihadapkan pada situasi seperti itu, karena itu malah akan membuat kalian semakin terpuruk dalam kebodohan dan keterbelakangan.
Jadi tetaplah semangat dan percaya diri.
Selagi Misi kita adalah untuk kebaikan. dan Visi kita tetap berada pada batasan dan garis kemampuan kita, kita pasti bisa dan kita pasti berhasil.

By : Ronald Fores Estopan
Seorang Pencari Jati Diri

About Me

My Photo
Ronal Fores Es Tofan
Bogor, JAWA BARAT, Indonesia
Gua Ronal , gua gak neko-neko , Follow twitter gua juga ya : http://www.twitter.com/Ronalfores , , , gue sekolah di SMAKBo (Bogor High School Of Chemical Analyst)
View my complete profile

Hidup Gua Semau Gua

My life my all

You do not need to interfere in my Affairs, if you would like to join please and if you want to oppose you just go to hell ┌П┐(◣_◢)┌П┐

MOTIVASI

Better from the beginning we crawl from bottom to the top of our fallen and derailed

Cumungud, RAJIN BELAJAR
( ˘ з˘ )♬♪

CHEMIST

The theory is not too important, hand skills and expertise that are sold in the industrialized world

MOAL HIRUP MUN EUWEUH KABECUS MAH!

Catatan sang aktor terkenal masa depan... "It takes much bravery to stand up to our enemies but we need as much bravery to stand up to our friends

The Election

The Election

Blogroll

About

Blogger news

Hope you enjoy it ☺

SMS Gratis


Make Widget

Powered By Blogger

Popular Posts

Followers